Wali Songo Part 4, Sunan Ampel di Ampel Surabaya

Minggu, 3 November 2013

Jarak Gresik sampai JMP lumayan jauh dan lama karena angkot kijang kuning ngetem dulu di terminal Wilangun menunggu mobil penuh. Sampai di depan JMP Plaza, supir angkot kijang kuning membantu menyetopkan tukang becak dan menitipkan kami supaya diantarkan ke Sunan Ampel. Kami naik becak lewat jembatan merah dan gerbang kya kya kembang jepun. Ongkos dari depan JMP Plaza sampai depan gerbang makam Sunan Ampel 10 ribu.

Keramaian di jalan masuk ke Sunan Ampel

Sampai di depan gerbang Sunan Ampel ramai sekali mirip pasar malam. Padahal kami sampai disitu sudah lewat jam 9 malam. Banyak toko baju di sepanjang jalan menuju makam Sunan Ampel. Kok jadi mirip Tanah Abang. Baju gamis bagus-bagus, mukena murah-murah banget. Saya jadi salah fokus, sudah gitu makin ke dalam makin penuh pengunjung. Kami sholat isya dulu. 

Gentong air minum di Sunan Ampel

Selesai sholat isya pengunjung masih bejubel. Di Sunan Ampel ini paling banyak peziarahnya di antara sunan-sunan se-Jawa Timur. Dan yang menyebalkan petugas penjaga area makamnya paling galak diantara sunan yang lain. 

Makam Sunan Ampel terletak di area terbuka yang luas, hanya dibatasi pagar besi. Makamnya tidak dikurung di dalam dinding kayu berukir dan tidak ditutupi atap. Jadi kalau hujan ya peziarahnya juga kehujanan. Peziarah bisa melihat makam Sunan Ampel. Pada saat saya sedang mengaji, rupanya suami saya berusaha mengambil foto area makam Sunan Ampel. Lalu ketahuan penjaga. Fotonya disuruh dihapus dan hp-nya diperiksa untuk memastikan fotonya sudah dihapus. Galak banget deh. 

Saya sendiri selesai berdzikir sempat sembunyi-sembunyi mengambil foto heuheu. Takut juga. Kami lalu berjalan ke luar area makam. Pengunjung masih banyak saja. Beberapa toko sudah ada yang tutup. Di luar kami menyetop becak, minta diantar ke belokan samping hotel Ibis Rajawali, depan JMP Plaza. Kali ini ongkos becak dari Sunan Ampel sampai hotel Ibis Rajawali 15 ribu rupiah. Karena angkot dalam kota Surabaya sudah tidak ada, kami naik bus Damri P1. Turun di depan Taman Bungkul. 

Berhubung belum makan malam kami memutuskan untuk makan rawon di taman bungkul yang terkenal, yaitu rawon sedap malam/ rawon kalkulator. Sehabis makan rawon, kami naik taksi ke providence homestay di jalan Sungkono. Tour ke makam Sunan di Jawa Timur selesai. Senin siang kami pulang dari stasiun Gubeng ke stasiun pasar Senen, naik kereta gaya baru malam selatan.




TIPS WISATA ZIARAH KE MAKAM WALI SONGO DI JAWA TIMUR 

Berhubung ini pengalaman pertama saya ziarah ke makam wali di Jawa Timur dan bukan berangkat secara rombongan menggunakan bus tapi memakai kendaraan umum, jadi rutenya agak ribet. Setelah dijalani, saya bisa mengambil kesimpulan, next time kalo saya pergi lagi dan mau ziarah ke makam wali songo di Jawa Timur memakai angkutan umum sebaiknya:

1. Kalau menginap di Surabaya, berangkat pagi-pagi dan lebih baik rutenya dari makam Sunan Ampel, lanjut naik angkot lynn kijang kuning dari depan JMP Plaza ke Gresik ke Sunan Giri dan Sunan Maulana Malik Ibrahim, balik ke terminal Wilangun, lalu naik bus Armada Sakti ke Paciran Lamongan ke makam Sunan Drajat, lalu baru naik mobil omprengan dari pertigaan Paciran ke Tuban ke makam Sunan Bonang. Dari Tuban balik ke Surabaya naik bus apa saja yang ke Surabaya dari depan alun-alun Tuban. Bus Semarang-Surabaya malam hari juga masih lewat alun-alun. Turunnya di terminal Bungurasih.

2. Dari Sunan Giri ke Sunan Maulana Malik Ibrahim kalo siang hari bisa langsung naik ojek, tapi ada cara lain lagi, yaitu, dari Sunan Giri naik ojek ke perempatan mobil angkot kuning ke Surabaya, nanti kalo liat angkot merah, turun lalu menyebrang ke arah mobil angkot merah menuju Gresik. minta diturunkan di lampu merah Sunan Maulana Malik Ibrahim. Jalan kaki sedikit ke area makam Sunan Maulana Malik Ibrahim.

3. Mobil angkot lynn kuning tujuan JMP-Gresik beroperasi 24 jam. Itu kata supir angkot kuning yang saya tumpangi.

4. Bus Armada Sakti cuma beroperasi sampai jam 5. Kalau pulang dari Paciran ke arah terminal Wilangun Surabaya jangan lewat dari jam 5 sore. Mobilnya nanti sudah nggak ada. Begitu juga sebaliknya.

5. Mobil angkutan penghubung dari Paciran ke Wilangun cuma bus Armada Sakti, saya nggak liat ada bus besar tujuan Surabaya lewat Paciran, atau bus lain yang ke Surabaya.

6. Mobil omprengan dari Tuban ke Paciran Lamongan dan sebaliknya, beroperasi 24 jam. Itu kata supir omprengan yang saya tumpangi.

7. Bawa uang yang cukup, soalnya di sekitar luar area makam sunan itu saya nggak liat ada atm.