Home

Rabu, 25 Desember 2013

MACAU ( Senado Square, Ruins of st Paul, Fishermans Wharf, Grand Prix museum, Panda pavillion & Venetian hotel )



Hari ke-4, 13 Februari 2013. Kami berangkat pagi-pagi sekali dari CWB Inn. Menuju Hongkong Macau ferry terminal di Central, Hongkong island. Tempat ferry turbo jet dari Hongkong menuju Macau. Sebelumnya di hotel saya sudah memasak dan membawa makanan untuk bekal karena di Macau katanya lebih susah menemukan makanan halal. 

Di depan loket turbo jet, kami menukarkan tiket online yang sudah dibeli dari web turbo jet dengan tiket asli. Untuk menukarkan tiket online kami menunjukan paspor dan fotocopy kartu kredit yang dipakai ketika membayar tiket online. Turbo jet yang kami naiki akan berhenti di Macau maritime ferry terminal di pulau Macau. Macau sendiri tadinya terdiri dari 3 pulau, pulau Macau, pulau Taipa dan pulau Coloane. Antara pulau Macau dengan pulau Taipa dihubungkan dengan jembatan. Sedangkan antara Taipa dengan Coloane sudah menyatu. 

kiri: turbo jet bersandar di dermaga, kanan: di dalam turbo jet 
Setelah menukar tiket kami masuk ke bagian imigrasi. Paspor dicap keluar Hongkong dan mengisi formulir imigrasi. Setelah selesai di bagian imigrasi kami masuk boarding room. Banyak turbo jet diparkir di dermaga. Kami naik turbo jet yang bukan seharusnya kami naiki, karena petugasnya menyuruh begitu padahal kami sudah menunjukan tiket dan jadwal naik turbo jet yang sebenarnya, tapi petugas turbo jet menyuruh kami antri di gate yang lain. Kami diberangkatkan di turbo jet yang lebih awal dari seharusnya. Sebelum naik turbo jet petugas menempelkan sticker nomor kursi, kami tidak bisa memilih tempat duduk, padahal tadinya mau minta di dekat jendela, tapi gak dikasih. Ya udah deh yang penting dibolehin berangkat lebih awal. 

Perjalanan satu jam terasa cepat, dan selama perjalanan guncangan ombak tidak terasa padahal hujan. Di dalam turbo jet kami mengisi form imigrasi.  Sampai dermaga Macau maritime ferry terminal, cap paspor dulu di imigrasi lalu keluar lobby. Di luar gedung Macau ferry terminal banyak mobil bus gratis dari hotel dan casino. Saking banyaknya jadi bingung mau naik yang mana. Lalu kami memutuskan naik bus Wynn hotel Macau karena busnya sepi dan  tujuan pertama kami di pulau Macau ke Largo do Senado/ Senado Square dan ikon Macau, Ruins St Paul Church. 

Kami sudah membuat itinerary selama 1 hari di Macau berdasarkan pulau, yaitu:

- Pulau Macau: 
  • Senado Square
  • Ruins of  St Paul church
  • Fishermans Wharf
  • Grandprix Museum
  • Golden Lotus statue/ golden bauhinia
  • Casino grand lisboa
  • Michael Jackson Gallery (akhirnya ga jadi karena ga cukup waktu)
  • Macau Guia hill cable car  (ini juga ga jadi karena ga cukup waktu)
- Pulau Taipa:
  • Venetian hotel & casino liat gondola ala-ala Venesia
- Pulau Coloane:
Hotel Wynn -   Memandang Macau Tower - Grand Lisboa - Gereja Senado Square - Senado square - Dominic's Church
Lanjut ceritanya, bus gratis berhenti di hotel Wynn. Kami lalu jalan kaki ke depan kolam air mancur hotel Wynn. Dari situ terlihat Macau tower. Lanjut jalan ke depan casino Grand Lisboa. Foto-foto sebentar di depan air mancur depan casino Grand Lisboa. Di depan air mancur casino Grand Lisboa banyak selebaran bergambar perempuan berbaju minim (belakangan kami tau itu selebaran buat menelpon wanita panggilan, sisi gelap Macau dengan legalisasi judi dan prostitusi).  Lanjut jalan lagi ke Senado square di jalan arah belakang casino Grand Lisboa. Banyak hiasan khas imlek di Senado square. Ketika akan menuju reruntuhan gereja St Paul kami harus melewati gang toko-toko yang menjual dendeng babi. Dendeng babi dibagikan gratis buat yang mau  dan bebas mengambil sample, buat yang dibolehkan makan babi kayaknya kenyang sepanjang jalan disitu. wkwkkw....Di ujung gang terlihat reruntuhan gereja St Paul yang menjadi ikon Macau. Ramai sekali orang berfoto. Bagian belakang gereja disangga oleh baja supaya tetap berdiri tegak.

Dari ruins St Paul kami balik ke casino Lisboa mencari bus yang menuju ke Macau maritime ferry terminal. Kami mau ke fishermans wharf. Dari ferry terminal kami jalan kaki ke fishermans wharf. Jaraknya nanggung, terlalu dekat untuk naik taksi tapi lumayan juga kalau jalan kaki. Fishermans wharfs itu kompleks casino yang ditinggalkan. Dibiarkan terbengkalai padahal gedungnya bagus-bagus. Dari fishermans wharfs terlihat Macau bridge yang panjang sekali. Di fishermans wharfs kami makan siang dengan memakan bekal makanan yang kami bawa. Untung bawa bekal dari Hongkong.  Dari fishermans wharfs kami berjalan ke patung Golden Lotus, di depan taman yang ada patung teratai emas itu ada grand prix museum, musem tempat mobil-mobil balap dan mobil kuno dan wine museum. Masuk ke museum itu gratis.

Atas: gedung dengan gaya romawi di fishermans wharf,
Bawah: Macau maritime ferry terminal dilihat dari fishermans wharf
Kami tidak masuk ke wine museum, cuma ke grand prix museum. Dari grand prix museum, nyari halte bus buat ke Macau cable car gak nemu. Daripada kelamaan kami memutuskan naik bus ke Coloane. Alih-alih ke Coloane kami malah nyasar. Bus umum yang kami naiki malah membawa kami ke perbatasan Zhuhai di daratan cina. Kami kehabisan uang koin receh Macau Pattaca pula. Karena kami tidak membeli semacam octopus card, bayar bus umum harus pakai koin receh dengan jumlah pas. Kalau bayar pakai uang kertas tidak akan dikembalikan. Dan supir Macau karakternya berbeda dengan karakter supir Hongkong. Karakter supir Macau lebih mirip supir Cina daratan. Suka berteriak dan agak kasar. Dan lagi, di Macau sedikit yang bisa bahasa Inggris, supirnya waktu kami tanya no bus menuju Hac Sa, Coloane, berteriak gak bisa bahasa Inggris, "No English, I don't know!". Puyeng. Yang ditanya gak bisa bahasa Inggris, yang nanya gak ngerti Mandarin.

Akhirnya kami naik bus dengan pasrah dan kira-kira aja. Kalau nyampe panda pavillion sukur, nggak juga ga papa yang penting bisa pulang ke Hongkong lagi. Bus dari perbatasan Zhuhai menuju Hac Sa melewati daerah Macau yang sebenarnya. Suram. Dibalik gemerlap casino dan hotel, Macau yang sebenarnya tidak terlalu rapih.Berbeda dengan Hongkong. Bus umum yang kami tumpangi muter-muter dulu di pulau Macau, lewat samping casino lisboa, disana penuh dengan orang. Sampai depan casino Lisboa banyak penumpang naik bus, sampai supirnya teriak-teriak menyuruh penumpang buat dempet-dempetan. Kedengarannya kayak gitu sih, supirnya sampai berdiri dari kursinya. Mungkin kayak supir Metro Mini, "masuk lagi masuk lagi...rapat..rapat...kiri kanan!" wakakak...Supir bus Macau mungkin tekanan darah tinggi kebanyakan makan msg dan garam jadinya teriak-teriak terus. wakakakk...

Berhubung kami berjalan menggunakan panduan google maps yang kami print, ternyata google maps Macau itu jaraknya nggak sesuai. Di peta deket ternyata jauh. Kalau google maps Hongkong dan Singapura jaraknya sesuai. Di google maps Hongkong dan Singapur, jarak antar gedung dekat, aslinya beneran dekat.

Bus melewati Macau Bridge yang menghubungkan pulau Macau dengan pulau Taipa. Dan google maps lebih tidak akurat lagi di pulau Taipa. Jarak antar casino dan hotel di pulau Taipa lebih jauh, karena casino dan hotel di Taipa lebih sedikit. Bus yang kami tumpangi melewati Venetian hotel. Sampai di suatu jalan tol, mobil macet karena ada kecelakaan. Cukup lama kami menunggu macet. Gelisah juga karena sudah sore belum sampai juga. Saya lalu bertanya pada anak sekolah yang duduk di depan saya mengenai lokasi panda pavillion. Anak itu untungnya bisa bahasa Inggris, dan memberi tahu kalau panda pavillion tidak jauh lagi. Kebetulan ada sesama penumpang bus yang mau ke situ juga. Tapi naik bus umum di Macau itu memang beda dengan di Hongkong. Ada beberapa halte yang seharusnya berhenti dilewati, tidak berhenti. Padahal papan teks berjalan menunjukan harus berhenti, ya gak ada yang naik atau turun juga sih. Kami juga mau berhenti di panda pavillion kok busnya nggak mau berhenti padahal sudah pencet bel. Akhirnya supir berhenti mendadak depan halte panda pavillion dan A ma temple. Benar-benar mental supir metro mini!
Pintu masuk panda pavillion - patung panda besar didalam taman - papan petunjuk area panda pavillion - kandang panda
Untungnya kami segera turun dari bus kacau itu. Dan kami sampai di last minute penjualan tiket masuk Panda Pavillion. Lima menit kemudian loket penjualan tutup. Kami masih dibolehkan masuk melihat panda sampai puas, kasihan orang yang datang setelah kami sudah jauh-jauh datang nggak boleh beli tiket karena sudah tutup. Dan beruntungnya lagi pas kami datang pandanya sedang beraktifitas, pandanya sedang makan bambu. Lucu banget liat pandanya makan, persis boneka.




Selain panda juga ada kandang lemur alias king julian di Madagascar dan burung onta dan beberapa hewan lainnya. Di dalam panda pavillion juga ada taman bermain untuk anak kecil. Setelah puas kami lalu keluar panda pavillion menuju halte yang terletak di seberang gerbang A Ma temple. Kami tidak sempat ke A Ma temple. Dari halte, kami naik bus yang berhenti di Venetian hotel. Turun bus depan Venetian hotel, kami lalu masuk menuju area gondola ala ala Venesia. Menurut kami sih nggak menarik ya gondolanya. Kami lalu mencari arah menuju terminal bus gratis yang menuju Cotai jet ferry terminal. Begitu ketemu, ya ampun antrian manusianya sudah panjang sementara busnya tidak ada satupun. Daripada capek nunggu bus yang tidak ada kami memilih duduk di tangga, memperhatikan orang yang antri. Bus lalu datang, langsung penuh, kemudian datang lagi langsung penuh, ketika antrian penumpang mulai berkurang kami ikut antri. Hari mulai gelap, lampu-lampu casino mulai dinyalakan. Hotel dan casino terlihat seperti istana fatamorgana. Ketika ada bus datang, petugas bus memanggil 2 orang untuk naik karena sisa kursi buat 2 orang. Karena nggak ada yang mau naik kami langsung teriak mau naik. Kami lalu masuk bus. Bus hotel Venetian lalu bergerak menuju Cotai jet ferry terminal, ferry terminalnya kecil, jauh lebih bagus Macau maritime ferry terminal tempat turbo jet. Sampai terminal ferry baru jam 8, kami lalu menukarkan tiket cotai jet yang dibeli secara online di loket dengan tiket asli dan menunjukan paspor serta fotocopy kartu kredit. Tiket kami jam 11.30 pm. Tapi oleh petugasnya kami disuruh berangkat naik ferry yang berangkat jam 8 lewat dikit. Asyikk, artinya sampai Hongkong, mtr masih jalan dan gak perlu naik taksi ke hotel. Alhamdulillah. hehehe.

Tiket kami diambil, diberi sticker tempat duduk, saya masih berusaha minta kursi dekat jendela, kali ini dikasih. Sticker nomor kursi ditukar dengan yang dekat jendela. Untung lagi, alhamdulillah lagi.hahahha. Menunggu di ruang tunggu sebentar lalu panggilan untuk naik ferry terdengar, kami berjalan menuju Cotai jet. Angin laut berhembus kencang. Dingin sekali. Letak dermaga ferrynya agak jauh ke tengah laut. Masuk ke dalam Cotai jet,ferry lalu jalan. Oke, interior Cotai jet memang lebih baguslah daripada Turbo jet tapi perjalanan dengan cotai jet lebih terasa menyeramkan karena ombaknya terasa sekali. Jantung rasanya kayak naik roller coaster pas ombak naik lalu turun. Perjalanan terasa lama sekali. Pelajaran yang bisa dipetik:  Never judge a ferry by it's interior!

Sampai Hongkong Macau ferry terminal di Central jam 9 lewat. Beres cap imigrasi kami naik bus dari halte samping ferry terminal. Karena capek kami naik bus yang salah yang menuju Wan chai ferry terminal. Kami lalu turun dan naik tram menuju Causeway bay. Naik tram tap octopusnya belakangan. Sampai halte tram depan Wan Chai fire station kami turun. Lalu jalan kaki ke CWB Inn. 

2 komentar:

  1. terima kasih infonya, kalau dari st. Paul ruins ke venetian tahu ngak? thx

    BalasHapus
  2. hi boleh minta infonya ga,kl dari ferry macau terminal ada bus langsung ke panda pavilion engga ya.haltenya jauh ga dari tempat shuttle bus yang menuju hotel" spt venetian,wynn dll.thanks infonya

    BalasHapus

Silahkan jika ada yang ingin ditanyakan atau dikomentari, tapi yang sopan ya....Spam & komentar yang gak sopan saya delete...