Home

Minggu, 10 November 2013

Malang Part 4, Malang Lanjut Surabaya Menuju Cemoro Lawang, Bromo

Jum'at 1 November 2013

Bangun pagi kami dapat sarapan dari Gress homestay berupa roti bakar dan teh manis hangat. Leyeh-leyeh  dulu cape kemaren jalan seharian. Sambil nunggu sholat Jum'at. Hari itu tujuan kami gak jelas karena bingung. Kami ingin pergi ke Mojokerto ke Trowulan tempat patung Budha emas tidur di Mahavihara Majapahit, desa Bejijong, Mojokerto dan Makam Syech Jumadil Kubro (ayahnya sunan Gresik) tempatnya juga di Trowulan. Kami ada rencana ke makam wali songo yang ada di Jawa Timur, yaitu Sunan Bonang di Tuban, Sunan Drajat di Paciran Lamongan, Sunan Giri dan Sunan Gresik alias Sunan Maulana Malik Ibrahim di Gresik, dan Sunan Ampel di Surabaya. Habis dari Mojokerto kami pengen ke Bromo. Tapi setelah menghitung waktu di potong sholat Jum'at kayaknya gak cukup.Akhirnya gak jadi ke Mojokerto. 

Setelah sholat Jum'at kami naik bus ke Surabaya. Busnya lambat banget jalannya. Sudah gitu macet lagi. Heran, katanya bus Jawa Timur suka ngebut, tapi kok yang kita naiki lambat banget. Sampe terminal Bungurasih atau Purabaya di Sidoarjo sudah jam empat kurang. Tadinya rute kami mau Malang - Surabaya - Mojokerto -Surabaya - Probolinggo. Kami kurang informasi mengenai bus tujuan Trowulan Mojokerto. Karena sudah jam empat kurang akhirnya kami langsung naik bus apa saja yang tujuan Jember atau pun Probolinggo. Bus tujuan Jember pasti masuk terminal Bayuangga Probolinggo. Sebelumnya kami ambil uang dulu di atm BRI di terminal Bungurasih. Karena beda bank kena biaya tarik tunai lagi hiks. Apa boleh buat daripada kehabisan uang di cemoro lawang gak ada atm. Kami juga sempat nonton hiburan musik dangdut yang disediakan untuk penumpang di terminal Bungurasih. Luar biasa, baru kali ini saya ke terminal bus ada hiburan dangdut buat penumpangnya hehehe...

Panggung dangdut di terminal 

Dari peron keberangkatan bus luar kota, kami naik bus Shandi Putra tujuan Jember. Ongkosnya 27 ribu/ orang. Kami duduk di kursi paling depan. Lima menit kemudian bus berangkat. Bus lewat kota Sidoarjo, Pasuruan, Bangil, terus masuk terminal Bayuangga Probolinggo. Kali ini busnya juga lambat banget jalannya. Kami sampai di terminal Bayuangga Probolinggo jam 6 lewat hampir jam setengah 7. 

Kami sudah pasrah kalau tidak ada mobil bison ke cemoro lawang. Karena menurut mbah google, dari blog-blog yang saya baca, bison tujuan cemoro lawang dengan ongkos 25 - 30 ribu rupiah terakhir berangkat sekitar jam 6-7 malam. Itu pun kalau ada penumpangnya. Kalau penumpangnya cuma dua orang ya dua orang itu yang harus carter nyewa bison itu seharga 350 ribuan ke cemoro lawang.  Ojek mungkin sekitar 100 ribuan per motor. Tadinya kalo gak ada angkutan lagi, daripada uangnya dipake nyewa bison mending nginap aja di Probolinggo. Baru besok pagi ke cemoro lawang. Walaupun gak liat sunrise di Bromo tapi lebih masuk akal buat saya. Saya liat ada beberapa hotel dekat terminal Probolinngo. Yang paling dekat terminal itu hotel Lava-Lava. 

Tapi sebelum nyerah, kami tetap usaha. Turun dari bus, kami jalan ke arah kios-kios dalam terminal Bayuangga Probolinggo. Tujuan saya mencari Toto Travel. Ada beberapa blog yang bercerita ketika mereka kemalaman di terminal Probolinggo mereka bisa naik angkutan dari Toto Travel menuju Cemoro Lawang daripada carter naik bison di luar terminal.

Toto travel


Kantor Toto travel

Ketemu kios Toto Travelnya, ketemu juga dengan pak Toto yang dengan ramah menerima kami dan membantu kami bahwa dia masih ada tempat buat dua orang dengan travelnya, ongkosnya 50 ribu/ orang. Kami disuruh menunggu karena mobil travelnya mengangkut turis dari Jogjakarta dan saat itu mobilnya masih di Bangil, sekitar 1,5 jam lagi baru nyampe Probolinggo. Sambil menunggu travel datang kami makan dulu di warung depot Bayuangga dekat Toto Travel dan menitipkan tas di kios Toto Travel. Lumayan laper juga. Setengah hari cuma di dalam bus belom makan. Pas selesai makan kami dipanggil pak Toto. Mobil travelnya sudah datang. Kami lalu di antar karyawan pak Toto menuju mobil travelnya di kantor Toto travel lainnya yang terletak di pinggir jalan.

Toto Travel
Stand 16
Terminal Bayuangga Probolinggo
033-54438267
0852-3668-6197

Banyak juga turis asing dan beberapa turis domestik yang mau ke Bromo malam-malam. Penampakan kami gak keliatan seperti orang mau naik gunung, tapi lebih mirip orang mau pulang kampung, soalnya bawa tas besar berisi oleh-oleh dari Malang hahaha...Sementara turis yang lain penampilan kayak mau naik gunung, bawa ransel. 

Turis antri pendaftaran ke Bromo

Jam 8 malam mobil travel kami berangkat dari Probolinggo menuju cemoro lawang. Ternyata jarak terminal Probolinggo dengan Cemoro Lawang itu jauh juga. Lama perjalanan satu jam lebih hampir dua jam, padahal mobil berjalan ngebut. Jalanan menuju Cemoro Lawang sepi sekali.  Mobil travel mengantar turis satu-persatu ke hotelnya. Giliran kami terakhir karena kami belum pesan penginapan di Cemoro Lawang. Tadinya kami mau ke Yog homestay, atau Losmen Setia Kawan milik pak Santoso. Tapi dua-duanya penuh. Akhirnya kami diantar supir travel ke Ana Tengger homestay milik pak Sandriman.

Ana Tengger homestay

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan jika ada yang ingin ditanyakan atau dikomentari, tapi yang sopan ya....Spam & komentar yang gak sopan saya delete...