Hari ke-5, 14 Februari 2013. Hari ini seharusnya menurut itinerary kami jalan ke Shenzen. Tapi kami urung pergi kesana karena kapok dengan antrian di tempat wisata. Tadinya kami mau meminta visa on arrival Shenzen di Lowu. Berhubung sudah capek ngantri, banyak banget orang dari Cina liburan ke Hongkong, kebayang deh antrian di imigrasi udah kayak apa. Jadinya hari ke- 5 kami nggak jadi ke Shenzen, kami cuma mau jalan-jalan santai, lalu ke The Peak naik tram.Kami juga belum ke avenue of the star di Victoria harbour, karena waktu kesana hari ke-2 itu Avenue of the star ditutup untuk persiapan acara kembang api. Sebenarnya sayang juga karena udah nukerin RMB dan persiapan peta udah lengkap. Tapi karena takut buang waktu lama mengantri VOA di imigrasi, ya lebih baik nggak jadi.
Keluar hotel kami naik mtr ke Hung hom, lalu keluar dan jalan ke Avenue of the star. Lokasi Avenue of the star itu dari clock tower tinggal jalan aja sepanjang pinggir laut/ promenade. Avenue of the star letaknya di atas semacam balkon promenade menghadap Hongkong island. Banyak cap tangan artis-artis film Mandarin terkenal di sepanjang Avenue of the star. Juga ada patung Bruce lee. Di sepanjang promenade Avenue of the star, banyak bangku panjang buat sekedar duduk bengong ngeliatin laut, gedung-gedung pencakar langit, kapal kapal yang berlayar dan juga kapal khas Hongkong/ duk ling. Tadinya pengen naik duk ling tapi kalau mau naik duk ling harus pesan tiket dulu beberapa hari sebelumnya di Kowloon visitor center dan duk ling cuma berlayar hari Kamis sama Sabtu, jadinya karena hari Kamis itu belum pesan tiket ya cuma numpang foto sama duk ling yang lewat di depan Avenue of the star. Ada juga kapal yang mirip duk ling namanya aqualuna, tapi tiketnya lebih mahal hampir dua kali lipat, karena milik swasta. Kalau duk ling punya pemerintah Hongkong. Hanya turis yang boleh naik dan beli tiket duk ling, beli tiketnya juga harus nunjukin paspor.
Di suatu area Avenue of the star, masih di promenade itu, ada banyak tukang foto kilat yang menawarkan jasa foto dengan latar Victoria harbour dan gedung-gedung pencakar langit Hongkong island. Sempat liat foto orang dengan bermacam gaya, dan nemu foto orang Indonesia pakai kostum wayang orang dengan make up lengkap buat pentas, berfoto depan Victoria harbour.hehehe...niat banget.
Di Victoria harbour itu anginnya kencang sekali. Bikin kulit kering dan keriput jadi harus pakai pelembab. Walaupun berangin, matahari tetap terik, bikin kulit hitam, jadi harus pake sun block juga. Dari Avenue of the star kami memutuskan ke Kowloon park. Kami mau makan Ebenezer kebab dekat Kowloon park. Keluar pintu mtr Tsim Sha Tsui, dekat Kowloon park kami cari gang Ashley road tempat Ebenezer kebab itu kok nggak ketemu gangnya. Kami bolak balik saja sepanjang jalan depan Kowloon park.Nggak nemu juga. Pas kami lagi bolak-balik peta depan perempatan Hankow road, rupanya kami diperhatikan oleh seorang bapak-bapak India. "What are you looking for?" dia menyapa kami. Kami bilang lagi cari restoran halal Ebenezer kebab tapi kok nggak nemu gangnya. Trus dia kasih tau kalo gang yang kami cari letaknya masuk ke dalam gedung yang ada toko kosmetik Sasa. Kami disuruh liat gedung yang ada bilboard Sasa dan disuruh masuk ke belakang lewat gedung itu. Kami mengucapkan terima kasih pada bapak itu karena sudah menolong dan peduli pada kami yang sedang kelaparan celingak-celinguk cari resto halal. Kami lalu masuk ke dalam gedung yang ada toko kosmetik Sasanya, dan benar gang itu letaknya di belakang gedung Sasa itu. Jadi jalan masuk ke gang itu tembus dari toko kosmetik Sasa. Pantesan aja nggak nemu. Kami pikir itu jalan masuk ke toko Sasa, taunya ada jalan tembus ke gang belakang. Di sebelah kiri jalan kami menemukan Ebenezer kebab itu. Restaurannya kecil. Tidak banyak meja, dan saat itu sedang penuh yang makan. Untung masih ada dua kursi tersisa. Kami lalu makan siang disitu.
Gedung Bank of China tower |
Karena antrinya lama, banyak juga orang yang nggak sabar. Ada yang milih keluar antrian, ada yang memilih naik taksi ke peak tram upper terminus/the peak. Sebenarnya untuk ke the peak ada tiga cara: naik peak tram, naik bus, atau naik taksi. Karena kami sudah beli tiket paket peak tram pp +sky terace 428+ Madame Tussaud, ya sayang kalo nggak dipakai naik peak tram, sekalian nyobain naik peak tram Hongkong yang terkenal.
Untung antriannya terus bergerak, tidak lama kami sudah sampai di depan loket tiket peak tram. Rupanya disini kami tidak perlu menunjukan tiket di loket. Cukup tunjukan tiket yang sudah dibeli di ding ding travel pada petugas dan petugasnya akan mencoret pada tiket. Sebelum naik tram, kami di foto dulu, dan tak lama kemudian fotopun jadi. Kali ini kami memilih untuk membeli fotonya. Yang kemudian akan kami sesali karena lebih baik membeli foto yang difoto depan pintu masuk Madame Tussaud hiks.
Akhirnya kami sampai depan tram, dan waktunya kami naik. Dan untungnya dapat duduk, karena penuh ada juga yang berdiri. Lintasan peak tram ini menanjak dan sangat curam. Cepat sekali sampai di atas, gak sampai 10 menit. Lebih lama ngantri naiknya. Turun dari tram pas pintu masuk gedung kami beli oleh-oleh dulu di toko pertama sebelah kiri yang kami temui. Lumayan murah souvenir di toko itu.
Pemandangan dari sky terrace 428 |
Pas di dalam museum Madame Tussaud penuh dengan orang dari Cina daratan. Bicaranya teriak-teriak. Tiap mau foto sama satu patung, musti antri dulu, gantian. Rasanya kurang puas dan bawaanya udah males aja. Jadinya saya lebih banyak liat-liat daripada foto-foto. Puas di Madame Tussaud kami keluar, hari sudah malam. Mau turun naik tram lagi antriannya lebih gila daripada waktu naik. Kami lalu memutuskan naik bus turun ke bawah. Antrian bus letaknya di dalam terminal di dalam gedung. Naik bus juga ngantri tapi nggak separah antri naik tram. Pas udah naik bus, kami baru ingat lupa mau ke Lion's pavillion. Yah busnya udah terlanjur jalan. Bye-bye Lion's pavillion.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan jika ada yang ingin ditanyakan atau dikomentari, tapi yang sopan ya....Spam & komentar yang gak sopan saya delete...