Selesai sidang ganti nama tahun 2017, saya buat lagi semua berkas (kecuali akte lahir,ijazah) atas nama baru,termasuk paspor. Waktu bikin paspor,memang ada rencana mau coba backpacking sendiri. Menguji mental,berani ga merantau jauh sendirian.
Kemudian, selesai bikin paspor, teman ngajak jalan, ceritanya biar paspor baru ada capnya sekalian jalan satu geng. Sayangnya dari 6 orang yang bisa cuma 3 orang. Yang satu lagi hamil besar, yang satu sibuk ngurusin rating acaranya, yang satu anaknya banyak, ga mungkin jalan-jalan ninggalin anak-anak. Okelah,karena saya belum yakin bisa merantau sendiri,ga papa deh jalan bareng sekalian ngetes tipe otak dan golongan darah. Katanya kalo mau tau karakter orang sesungguhnya,ajaklah travelling,maka akan keliatan watak aslinya. Walaupun saya sudah mengantongi kesimpulan dari tipe otak dan golongan darah,tapi saya perlu kepastian kesesuaian. Biar fix dan yakin.
Akhirnya rencana jalan-jalan dimatengin di muara angke dan mall baywalk pluit. Rencana sudah mateng banget sejak akhir 2017,matengnya udah kayak seafood muara angke.
Prinsip jalan-jalannya, jelong jelong rempong,jalan-jalan murah meriah gubrak. Jalan-jalan pengen murah tapi full service dengan cara hunting tiket semurah-murahnya.
Pertama rencana jalan-jalan mau ke malaysia-mu ko ang thong thailand-ga jadi. Kenapa pengen ke mu ko ang thong? Karena mu ko ang thong mirip raja ampat. Sedangkan ongkos trip ke raja ampat sudah sama kayak trip ke eropa. Digantilah ke mu ko ang thong. Cuma rencananya ga jadi juga, karena yg lain ga mau jalan darat naik bus. Kelamaan katanya. Ya emang kalo ke mu ko ang thong harus jalan darat. Mau gimana lagi?. Akhirnya ga jadi.
Ganti lagi,rencana kedua,mau jalan ke singapore-hongkong-macau, ga jadi lagi,karena pas mau pesan tiket yang dua orang ada uang yang satu sakit.Jadi ga ada uang. Rencana batal.
Ganti lagi,rencana mau ke singapore-malaysia-bangkok. Ga jadi lagi. Gw mau jalan darat,yang lain mau naik pesawat.
Ganti lagi, rencana mau ke singapore -malaysia-pulau bintan, ga jadi lagi. Yang satu bilang katanya wni masuk pulau bintan susah. Ribet terlalu banyak perasaan takut. Akhirnya ga jadi. Padahal sebenarnya aman aman aja wni masuk ke pulau bintan.
Akhirnya diputuskan beli tiket berangkat dulu aja daripada banyak rencana tapi nanti malah gak jadi jadi. Dan dapet tambahan satu orang lagi yang gabung ikut jelong jelong rempong. Jadi berempat.
Berhubung nemu tiket pesawat full service murah,KLM dari jakarta ke kuala lumpur cuma 475 ribu, maunya sih langsung sikat apa daya karena pergi bareng-bareng ya nungguin dulu yg belum bisa,baru beberapa hari kemudian di eksekusi,harganya udah naik dong jadi 520 ribuan. Gapapa...masih murah. Full service lagi. Daripada pesawat ebek ebek raja delay banyak maling koper.
Step kedua setelah dapat tiket,hunting hotel di kuala lumpur. Ya berhubung pengen murah meriah gubrak, murah tapi full service. Dan berhubung biaya ditanggung bersama tentu lebih murah sharing kamar hotel. Diputuskan buat nginep di WP hotel kuala lumpur karena hotelnya punya view rooftop dengan background menara petronas dan KL tower.
Habis hunting hotel kuala lumpur,bingung menetukan destinasi berikutnya. Yang satu pengen ke penang dan malaka,kemudian singapur. Gw pengen ke krabi thailand baru ke singapur. Biar dapat 3 negara. Mulai deh rempong. Giliran dibilang "oke kita misah aja, gw ke krabi lo ke penang", yang satu bilang ya ga enak dunk kan jalan bareng. Gw jawab "kan udah pada pernah ke singapur dan malaysia". Dijawab "lah gw kan ikut tur,ga pernah jalan sendiri". Hmmm...langsung dahi gw mengkerut mencium sesuatu yang akan terjadi kedepan.
Okelah karena gw kalah cuma sendiri sedang yang lain ga pengen ke krabi. Gw mengalah menemani ke penang. Meski sebenarnya kalo ga mau ngalah gw bisa aja jalan sendiri memisahkan diri,toh gw sudah terbiasa mengurus apa apa sendiri dan hunting sendiri. Akhirnya gw setuju ke penang dan singapur jalan darat naik bus antar kota dari KL ke penang pp dan naik bus tingkat dari KL ke johor baru. Pengen mencoba lewat imigrasi singapura naik bus kemudian pulang lewat batam biar ada pengalaman naik ferry dari singapur ke batam. Ke malaka tidak jadi karena menghitung waktu tidak memungkinkan.
Kemudian setelah melihat jadwal pulang, baru sadar kalau tanggal 22 agustus lebaran haji alias idul adha. Yang satu bilang "ya ampun pulangnya jangan tanggal 22 dunk, gw lebaran haji harus ada di rumah kalo nggak digorok suami". Yo wis pulang tanggal 21, eh masih komplen "tolong jangan mepet banget pulangnya, pulang tanggal 20 ajah"...aaah... ya udah,lagi-lagi mengalah. Fix pulang tanggal 20 agustus.
Pas pesan tiket pulang, drama lagi. Sebelumnya sudah fix diputuskan akan pulang dari singapur ke batam naik ferry baru pulang naik garuda karena dapat tiket batam-jakarta 800 ribu. Alasannya ya biar ada pengalaman naik fery,plus naik garuda yg full service murah. Ehhh...yang satu komplen lagi "gw udah pernah ke singapur naik ferry,jauh dari bandara batam ke pelabuhan, macet lagi. Kita pulang naik pesawat aja dari changi". What? Gimana sih!! Kan sudah diputuskan naik garuda dari batam kenapa memutuskan sendiri? Berhubung pada saat itu gw lagi buru-buru mau pulang kampung dan pas mau pesan tiket ferry singapur-batam ga bisa pesan satu arah aja, ya udah akhirnya mengalah pulang naik pesawat ebek ebek lewat changi. Gemes banget apalagi pas dapat harga tiketnya 1 juta. Mending naik garuda full service dari batam.
Habis pesan tiket pesawat tinggal hotel di penang dan singapur. Diputuskan nginap di Tune penang karena cuma sehari dan di singapur biar pun yg murah cuma hotel di geylang, kami ga mau nginep di geylang. Akhirnya memutuskan nginep di hostel aja. Di daerah lavender yang dekat mustafa center. Nginep di Moni gallery hostel.
Tiket pesawat pp sudah booking, hotel sudah booking, tiket bus antar kota (KL-penang pp, KL-johor baru) sudah booking, tiket bus ke genting sudah booking. Sudah fix semua tinggal berangkat...eh pas mau berangkat, 3 hari sebelum berangkat teman yang satu yang minta pulang naik pesawat lewat changi batal berangkat karena anaknya kecelakaan....ampun mak. Kalo tau begitu mending pulang lewat Batam. Ada pengalaman naik fery. Yaaah...mau gimana lagi,namanya juga pergi bareng-bareng, menyatukan kepala dan mengalahkan ego untuk kepentingan bersama tidak mau ya jadinya begitu, tiket sudah terlanjur dibooking, sedang yang keukeuh pengen pulang lewat changi tidak jadi ikut. Yo wis terima nasib naik pesawat ebek ebek raja delay. Nasib...nasib...Batam...bhay...ferry...bhay..Garuda...bhay...
Tiket pesawat pp sudah booking, hotel sudah booking, tiket bus antar kota (KL-penang pp, KL-johor baru) sudah booking, tiket bus ke genting sudah booking. Sudah fix semua tinggal berangkat...eh pas mau berangkat, 3 hari sebelum berangkat teman yang satu yang minta pulang naik pesawat lewat changi batal berangkat karena anaknya kecelakaan....ampun mak. Kalo tau begitu mending pulang lewat Batam. Ada pengalaman naik fery. Yaaah...mau gimana lagi,namanya juga pergi bareng-bareng, menyatukan kepala dan mengalahkan ego untuk kepentingan bersama tidak mau ya jadinya begitu, tiket sudah terlanjur dibooking, sedang yang keukeuh pengen pulang lewat changi tidak jadi ikut. Yo wis terima nasib naik pesawat ebek ebek raja delay. Nasib...nasib...Batam...bhay...ferry...bhay..Garuda...bhay...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan jika ada yang ingin ditanyakan atau dikomentari, tapi yang sopan ya....Spam & komentar yang gak sopan saya delete...